17 Juni, 2010

Yang Penting Prosesnya

Jangan pernah percaya bahwa diri kita itu bodoh, kita itu miskin, dan kita itu calon penghuni neraka. pegang kata-kata itu, lalu mulailah memproses diri untuk membuktikan banwa kita memang orang pintar, kita adalah orang kaya dan kita insya Allah calon penghuni syurga.
Caranya mari pastikan bahwa setiap hari kita harus belajar apa-apa yang memang harus kita pelajari,niscaya kita akan jadi orang yang pintar. Kemudian pastikan kita akan bekerja keras serta mencari strategi terbaik agar kita bisa mendapatkan uang banyak. Berikutnya, pelajarilah bagaimana sejarah hidup para nabi dan rasul, khususnya rasulullah saw. dan para sahabat beliau, serta perjalanan hidup orang-orang yang saleh. mereka-merekalah para calon penghuni syurga, yang karenanya kitapun harus mengikuti jejaknya. jejak orang-orang yang saleh yang rajin ibadah,rajin mengaji,jujur, pekerja keras,dermawan,dan berakhlakul karimah.
PROSES itulah kata kuncinya. dan setiap hari tanpa sadar kitapun sebenarnya melakukan proses. persoalannya proses yang kita jalani itu boleh jadi adalah proses yang cendrung akan membuat kita bodoh,miskin dan calon ahli neraka , bukan proses yang akan membuat kita pintar, kaya dan akan masuk surga. kini saatnya kita jalani dengan tekun proses perjalanan menjadi orang yang pintar,orang yang kaya,dan juga calon ahli syurga. jadi yang pertama dan paling utama bagaimana kita mau menjalani prosesnya. dari berbagai sumber

04 Juni, 2010

Permulaan

Beruntunglah bagi mereka yang dalam kehidupannya telah menemukan arti dari kehidupan itu. Bagi orang seperti mereka ini mudah untuk melakukan apapun yang mereka inginkan, karna telah terbentuknya kepercayaan diri mereka. Namun kadangkala dalam kehidupan manusia sangat beragamlah sikap yang keluar, ada yang dengan kepercayaan dirinya yang tinggi mereka malah menganggap remeh semua orang, sehingga terkesan arogan. ada juga sikap yang keluar dari kepercayaan diri mereka,yaitu sikap yang lemah lembut. Sikap inilah yang patut kita tiru. Renungan buat aku saat ini yang ketika menulis tulisan ini dihantui dengan kegelisahan,kegalauan,ketakutan dan penuh dengan ketidakpercyaan diri. seandainya kehidupanku teratur dari dulu, mungkin tidak akan merasakan hal-hal negativ seperti diatas. Ketika itu kehidupanku  [kita kilas balik dulu yuk], penuh kedisiplinan,penuh keteraturan, sehingga membuahkan sedikit keberhasilan yang tercipta dari prestasi-prestasi akademiku disekolah, tapi itu dulu. ceritanya sekarang lain lagi